Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Senin, 21 Maret 2011

Hanyalah Manusia Lemah

Ketika manusia dilahirkan dari rahim seorang ibu, dia tidak bisa dan juga tidak pandai apa-apa. Hanya satu yang dapat dilakukan oleh anak manusia ketika itu yaitu menangis. Lapar mereka menangis, pipis mereka menangis, pingin eek-pun mereka menangin dan ketika minta digendong dan dinina bobokkan-pun manusia hanyalah menangis.

Akan tetapi ada yang harus dicermati. Bahwa setiap manusia yang lahir itu diiringi dengan darah artinya manusia harus punya keberanian dalam hidup dari tidak bisa apa-apa harus menjadi manusia super bisa.

Seiring dengan perjalanan waktu, pertukaran hari, pergantian musim. Maka sang manusia kecil berubah menjadi manusia yang mulai mampu meningkatkan keterampilan hidupnya. mereka mulai dari merespon apa yang ada disekeliling mereka, memanggil papa, mama, mamam dan lain-lain.

Singkat cerita ketika pada waktu yang telah ditentukan oleh sang pencipta manusia tumbuh menjadi seorang pribadi yang mandiri. Mereka dapat melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Mereka dapat mengerjakan apa yang harus mereka kerjakan. Bahkan karena kemampuan yang dimiliki oleh manusia itu, mereka rela melakukan apa yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan.

Ketika dihadapkan kepada persoalan inilah manusia sering lupa. Lupa adalah salah satu fitrah manusia, namun alangkah tidak baiknya ketika manusia menjadi lupa sebagai alasan utama kekilafan dan kealfaan mereka ketika menjalani kehidupan di dunia ini. Allah azza wajallah telah mensunnahkan bahwa manusia diberi tugas dan derajat yang amat mulia. bahwkan dari malaikat pun manusia lebih mulia kalau manusia itu mampu memenej hidup mereka dengan baik.

Ada yang mengatakan bahwa hidup itu hanya sebentar, landasan mereka ketika lahir mereka di azan-kan dan ketika meninggal dunia mereka di shalat-kan, diantara azan dan shalat itulah iqomah dilapazkan, hanya tujuh kata lafaz iqomah itulah jatah hidup manusia. Sudah seharunyalah manusia itu menyadari dengan sungguh-sungguh. Hidup ini hanyalah sebentar, jadikanlah hidup yang sebentar ini untuk mencari sebanyak-banyaknya bekal menuju kampung akhirat yang abadi Tutupilah segala kelemhan yang kita miliki dengan rasa istiqomah, tawaddu`, serta selalu berserah diri kepada Allah SWT, sang khaliqul alam.

Banyak orang yang dapat memulai segala sesuatu dengan baik, akan tetapi amat sedikit manusia itu yang husnul khatimah dalam hidup (mengakhirinya dengan baik). Sadarilah wahai manusia kelemahan yang kita lakukakan dalam menjalani hidup ini agar kita menjadi manusia yang didambakan oleh Allah ketika menghembuskan nafas terakhir. Wallahu a`lam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar